Rabu, 27 Mei 2009


Perjalan kali ini bertepatan dengan sebuah acara yang diselenggarakan oleh BKC (Bandung Karateka Club) di Ciparay - Bandung, acara yang dimulai sejak sore hari dan berakhir pada subuh dini hari. Berserta rombongan dari Purwakarta meninggalkan Ciparay coba menerima tawaran rekan-rekan untuk sambang dulu di Purwakarta namun belum ada langkah ke Purwakarta, mobil yg ditumpangi mogok di jalan hingga siang hari, disini perjalanan benar-benar dimulai, dari bandung menunggu bus tujuan Garut di atas jembatan tol, setelah mengikuti jalan setapak dan mendaki jembatan tiba di pinggir tol, sedikit was-was karena ada pemberitahuan dari tukang tambal ban di bawah jembatan perihal patroli polisi pada jalan tol atas larangan menaikkan atau menurunkan penumpang di jalan tol, " bisa dikerj-kejar polisi", serius wajah tukang tambal ban, inilah tantangannya bathinku.
selang beberapa menit, bus dengan tulisan balok besar Garut pada kaca depannya aku berhentikan. bus penuh, dengan ransel yang sarat muatan, cukup berat beberapa saat bergantungan di bus yang padat penumpang, kondisi tertolong dengan bus yang ber-AC, setelah di pemberhentian selanjutnya baru dapat dengan nyaman duduk, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan berliku.. padat menghambat laju lari bus yang aku tumpangi, berjam-jam di dalam bus membuat aku jatuh dalam lelap tidur.. tidur yang berkali-kali tak jua tiba.
sore, matahari masih terik di Garut, terminal yang usang dan semrawut menyambutku dan memaksaku untuk menarik kesimpulan tentang kota ini.
perjalanan di Garut aku mulai mengunjungi Rumah Makan Ci Biuk yang khas dengan sambalnya, hingga magrib aku menikmati tetesan air hujan membasahi persawahan yang berada di hamparan pandangan mata di depan saung tempat makan, melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota menuju Cipanas Garut sekedar mengurangi penat perjalanan siang hari tadi. Garut ternyata masih cukup dingin mengantarkanku cepat ke alam mimpi malam. Pagi berselimut kabut, lebih aku isi dengan menikmati suasana pagi dan duduk-duduk menimati matahari pagi, tak buru-buru aku menuju kawasan air terjun Ci Orok, hamparan persawahan yang berteras berdindingkan gunung-gunung yang membeku, semakin melaju persawahan berganti menjadi petak-petak kebun sayur dataran tinggi, semakin ke atas petak-petak di kiri-kanan jalan berubah menjadi hamparan perkebunan teh, dan suhu udara semakin sejuk, ditambah langit semakin berat mendungnya ,
Garut:
- Cipanas Garut
- Cibiuk

sore itu..

langit tiba-tiba gelap di balik jendela, ya tiba-tiba saja karena sepanjang pagi hingga siang hari ini bahkan beberapa hari sebelumnya panas menyengat, membakar kulit-kulit bening menjadi gelap, akankah hujan..? ya sebuah pertanyaan sekaligus kerinduan yang merembes di dasar hati, sebuah ingin hadirnya hujan sore ini sekedar membasahi aspal yang mulai meleleh karena panas, sekedar menghapus debu pada kaca jendela dan atap-atap gedung, sekedar merindukan aroma basah dedaunan..