Senin, 02 Agustus 2010

Jika cinta telah memanggil....

rapi ia merapikan kerudung putih keemasan...., rapi saja sepertinya tak cukup ia menghabiskan waktu di depan cermin.., merapikan garisan hitam pada garis matanya..., tak sekedar rapi.. indah juga tak cukup baginya untuk mematutkan dirinya di depan cermin di kamarnya yang sejuk..., merah.. marun.. tak merona, tak berpijar... ulasan pemerah di bibirnya..., rapi sudah memenuhi garis bibirnya.. indah senada wajahnya.. tak cukup.. memuaskan hatinya untuk berlama-lama di depan cermin..., saat ini yang memenuhi kepuasan hatinya... selain rapi.. kemudian indah..., ia ingin lebih terlihat.. lebih mempesona...
dzikir di lantunkan diantara barisa detak jantungnya yang tak beraturan..., matanya memancarkan bahagia... namun tatapannya tak ada di sini..., setengah tergesa ia bergegas.., Hp nya telah berbunyi..
"iya say... ini sudah mau jalan.., entar lagi sampai..," jawabnya singkat, pada seseorang di seberang telponnya.
ini kali ke tiga pertemuannya dengan seseorang yang telah mengusir kesepiannya, seseorang yang telah mengembalikan tawa yang keluar dari hatinya dan melupakan pahit getirnya peran yang ia mainkan, seseorang yang mampu melupakan pada berat beban yang harus dipikulnya sendiri. Seseorang yang mengembalikan semangatnya atau mungkin melipatgandakan semangatnya menyongsong mentari pagi namun tetap tersenyum pada mimpi2 yang menyetubuhi tidur malamnya.