Rabu, 06 Januari 2010

masih saja..

seperti malam-malam sebelum detik ini dan saat bulan tak selalu setia pada taman langit, aku terjaga sekedar untuk mendengar suaramu atau sekedar terjaga karena seakan-akan mendengar suaramu, aku masih terjaga sekedar memimpikanmu hadir disini sekedar bercengkrama atau tiba-tiba terjaga karena engkau hadir dalam mimpi dan kembali lagi-lagi aku hanya terjaga..., tak cukup tujuh tahun menancapkan anak panah ber upas ke jantung kenangan ini, tak jua berkarat terkikis hujan-hujan asam sang jaman yang berputar cepat menuruni perbukitan, tak ada bedanya karena aku tetap saja terjaga, terlanjur setiakah aku pada keterjagaanku.. atau sukmamu masih memeluk era jiwaku, mimpiku, dan membius akal sadar sesadar-sadarnya aku. Tak banyak musim yang kita lalu, namun musim yang tak biasa yang telah kita tempuh, hingga sampai pada musim yang merampasmu dari dekapanku, dan mengikhlaskanmu menempuh perjalananmu sendiri, perjalananmu yang panjang. Masih saja aku seperti malam malam setelah kau pergi, malam malam setelah perjuanganmu membunuh racun dalam dirimu berakhir pada kekalahanmu, kerinduan itu yang menuntun langkahku keluar meninggalkan mesranya pelukan pembaringan dan menuju sebuah kursi yang melamun diberanda tempat kita menyanyikan lagu kenangan di bawah naungan bintang dan selimut malam, masih saja bibir ini menyanyikan sendiri lagu lagu lama dulu meski tak ku sentuh lagi gitar yang sering aku mainkan untukmu,nada nada yang mengiringi lembut suaramu mengalir bersama angin malam.. dulu .. itu dulu saat kau masih disini, saat aroma tubuhmu yang membius, indah mata dan parasmu yang menjadi candu untuk melupakan sejenak beban perjalanan ini.. namun masih saja.. dan masih saja.. hingga basah membanjiri kelopak mataku menahan keperihan rindu-rindu ini.

Senin, 04 Januari 2010

"bila harus memilih mana yang harus dipilih.. untuk menjadi yang ... Terindah.. atau menjadi yang ..Terbaik... ?" si-tanya.
"aku akan memilih untuk menjadi yang Terkenang..", jawab-ku.
"TIDAK, pilihannya hanya dua antara terbaik atau yang terindah..", si-tanya.
"kalau yang teridah bisa menjadi yg terkenang maka aku akan mencoba menjadi yang terindah untuk dikenang, tapi bila yang terbaik untuk di kenang maka aku akan jadi yang terbaik utk di kenang..", jawab-ku.
"Tak kupahami maknanya, bagaimana mungkin ku sepakati pada hati dan pikiranku..?", si - tanya.
"Tentu tak perlu untuk kau pahami apa lagi kau sepakati, karena akan kau mengerti bila kau sudah menjadi yang terindah dan terbaik.. untuk di kenang..".