Minggu, 11 Juli 2010

Terbius Sendiri

Saatnya aku harus berlari sendiri, nafas sunyi yang menjadi takdir.., sebuah pilihan yang terlajur diambil.. meninggalkan atau ditinggalkan, meski sudah tertaruhkan nyawa untuk mempertahankannya.., sekedar air mata tak cukup menumbuhkan kesuburan di keringnya hati.., sudahlah… bawa serpih-serpihan perih, sesekali terlintas untuk memutuskan silaturahmi pada asa namun harus bertahan dengan menyunting semangat pada mentari hari baru dan sejuknya embun yang membasuh daun-daun layu.., alunan dawai terindah coba dimainkan sekedar mengundang angin untuk berhembus menyenjukkan keperihan mimpi2 yang selalu meraja di saat nyata atau di waktu terbuai.. hingga lelah dan terlelap… sejenak berlalu.. namun kemudian tersadar.. masih saja pada jerat yang sama.., terus berlari.. dan terus .. terus berlari .. mencoba mencari bius baru biar tak lagi bius-bius masa lalu perlahan membunuh disini... di hati dan pikiran ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar